5 Alasan Mengapa Investasi Rp 700 Juta di Gong cha Indonesia 2025 Bisa Balik Modal Hanya 15 Bulan

0

Industri minuman kekinian di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif, terutama di segmen bubble tea. Salah satu brand global yang sukses merebut hati konsumen Indonesia adalah Gong cha, merek teh asal Taiwan yang kini sudah memiliki ribuan gerai di seluruh dunia.

Di Indonesia, Gong cha hadir sejak 2020 dan langsung mencuri perhatian pasar. Hanya dalam tiga hari pembukaan gerai pertamanya di Lotte Shopping Avenue Jakarta, lebih dari 5.000 gelas bubble tea terjual. Kini, brand ini telah memiliki 16 outlet di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Solo, hingga Bali.

Melihat tren konsumsi minuman kekinian yang semakin tinggi, Gong cha Indonesia membuka peluang kemitraan bagi investor dengan modal awal Rp 700 juta. Menariknya, investasi ini menawarkan return on investment (ROI) cepat, yakni hanya 15–23 bulan, tergantung performa penjualan outlet.

Lalu, apa yang membuat peluang bisnis ini begitu menarik? Berikut 5 alasan utama mengapa investasi di Gong cha Indonesia 2025 layak dipertimbangkan.

1. Brand Global yang Terpercaya dan Loyal Customer

Gong cha bukan sekadar merek bubble tea biasa. Brand ini sudah dikenal di Asia, Amerika, hingga Eropa sebagai salah satu pionir minuman teh berkualitas. Dengan reputasi internasional, Gong cha Indonesia otomatis mendapat kepercayaan tinggi dari konsumen lokal.

Keunggulan lainnya adalah loyalitas pelanggan. Bubble tea bukan lagi tren sesaat, melainkan sudah menjadi gaya hidup terutama bagi kalangan milenial dan Gen Z. Konsumen yang pernah mencoba Gong cha cenderung melakukan repeat order, sehingga arus pendapatan outlet relatif stabil.

2. Proyeksi Keuntungan Menarik dengan ROI Cepat

Salah satu daya tarik utama bagi investor adalah perhitungan finansial yang jelas. Berdasarkan simulasi Gong cha Indonesia:

  • Penjualan rendah (125 cup/hari) → omzet Rp 112,5 juta/bulan, profit Rp 40,4 juta, ROI ±23 bulan.

  • Penjualan optimum (150 cup/hari) → omzet Rp 135 juta/bulan, profit Rp 45,4 juta, ROI ±15 bulan.

  • Penjualan tinggi (175 cup/hari) → omzet Rp 157,5 juta/bulan, profit Rp 47,8 juta, ROI ±18 bulan.

Dengan margin keuntungan bersih mencapai 30–35%, investasi ini termasuk kategori cepat balik modal untuk bisnis F&B.

3. Sistem Operasional yang Efisien dan Fleksibel

Gong cha menawarkan konsep gerai yang fleksibel. Ukuran outlet bisa mulai dari 25 m² (kiosk) hingga 80 m² (full store), sehingga mudah disesuaikan dengan lokasi strategis seperti mall, pusat perbelanjaan, universitas, hingga area transit.

Keunggulan lainnya adalah biaya operasional rendah. Proses produksi minuman tidak membutuhkan dapur besar atau peralatan rumit. Bahan baku juga disediakan langsung oleh pusat dengan kontrol kualitas ketat, sehingga konsistensi rasa tetap terjaga.

4. Produk Inovatif dan Lokalised Marketing

Rahasia sukses Gong cha ada pada inovasi produk yang konsisten. Setiap minuman dibuat fresh dengan teh pilihan dari perkebunan terbaik di Asia, ditambah topping premium seperti pearls, pudding, dan milk foam khas Gong cha.

Di Indonesia, Gong cha juga melakukan lokalisasi menu untuk menyesuaikan selera pasar. Misalnya dengan menghadirkan varian rasa yang terinspirasi dari buah tropis atau kolaborasi dengan brand lokal. Strategi ini membuat brand lebih dekat dengan konsumen sekaligus meningkatkan awareness.

5. Dukungan Penuh dan Skema Kemitraan Transparan

Investor tidak dibiarkan berjalan sendiri. Gong cha Indonesia memberikan dukungan penuh mulai dari:

  • Survei lokasi & negosiasi landlord

  • Desain outlet & konstruksi

  • Rekrutmen & training tim store

  • Sistem POS terintegrasi

  • Kampanye marketing nasional & lokal

Selain itu, skema royalti yang ditetapkan sangat jelas: 5% dari omzet dengan periode lisensi selama 4 tahun. Dengan laporan keuangan terintegrasi POS, investor dapat memantau kinerja outlet secara transparan.

Prospek Pasar Bubble Tea di Indonesia

Menurut laporan Research and Markets, pasar bubble tea global diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 7,8% hingga 2030. Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi muda terbesar di Asia Tenggara menjadi pasar yang sangat potensial.

Kombinasi gaya hidup urban, pertumbuhan middle class, dan tingginya penetrasi pusat perbelanjaan modern membuat permintaan bubble tea diprediksi terus naik. Dengan positioning sebagai brand global premium, Gong cha memiliki daya saing yang kuat dibandingkan pemain lokal maupun internasional lainnya.

Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *