Barang mewah ternyata banyak diminati oleh orang miskin, apa sebenarnya alasannya?
Orang yang memiliki barang mewah atau branded dianggap memiliki status yang tinggi. Karena itu banyak orang berbondong-bondong untuk memiliki barang tersebut untuk menaikkan kelas sosial.
Hal itulah yang disampaikan oleh akun Youtube Moco – Biz & Finance Explainer dengan judul Brand Mewah Itu Ternyata Buat Orang Miskin. Akun tersebut menjelaskan banyak orang kelas menengah bawah yang begitu tergila-gila dengan barang branded.
Hal ini dijelaskan olehnya dengan alasan barang mewah itu bisa menaikkan status sosial dari orang-orang tersebut. Sehingga mereka secara memaksakan diri untuk membeli barang branded tersebut.
“Menurut beberapa penelitian di Amerika kelas menengah ke bawah justru adalah kelas yang paling tertarik sama barang-barang mewah,” ucapnya.
Disebutkan olehnya banyak orang lebih memilih membeli barang branded walau di rumahnya hanya memiliki beras sekilo. Bagi orang-orang itu, barang branded jauh lebih penting untuk kehidupannya.

“Mungkin kalian udah bisa nebak banyak orang beli barang mewah buat dapat statusnya doang. Buat nunjukin nih gua enggak semiskin itu kok buktinya tas gua guci,” sindirnya.
“Padahal di rumah berasnya cuman tinggal sekilo, kosan gua beras tinggal sekilo, tapi tetap aja gua gak bisa beli guci ya lu daripada ngedumel kagak bisa beli Gucci mending lu beli Gucci beneran sono di pasar eh beda kali,” Kelakarnya.
Dia mengungkapkan bahwa barang branded itu dibutuhkan oleh kelas menengah untuk menaikkan statusnya. Karena itu barang branded bagi kelas menengah bawah layaknya sebagai hidup dan mati.
Hal inilah yang membuatnya tak heran ketika pandemi peningkatan penjualan barang branded malah naik. Karena ketika momen sulit, terlihat masih tetap sukses menjadi tujuan utama dari kelas menengah.
“Dan Lagi kondisi ekonomi yang enggak pasti malah makin bikin orang nyari cara biar ngerasa sukses dan diakui salah satunya ya dengan beli barang mewah,” ucapnya.
Hal yang lebih para baginya adalah peran dari influencer kelas menengah yang bisa mempengaruhi masyarakat. Karena itulah, tak heran ketika pinjaman online atau paylater terus meningkat saat ini.
“Terima kasih kepada para payater dan pinjol yang semakin bikin genzy bisa hutang demi beli sepatu Nike sialan,” pungkasnya.