Jika Anda penggemar kuliner Indonesia, khususnya gado-gado siram yang menggoda selera, maka tempat ini adalah surga rasa yang wajib dikunjungi. Gado-Gado Bon Bin bukan sekadar warung makan biasa, tapi juga sebuah pengalaman menyantap kelezatan khas Jakarta yang tak terlupakan. Apa yang membuatnya semakin menarik? Gado-Gado Bon Bin hadir dalam konsep franchise yang memungkinkan para penikmat kuliner untuk menikmati nikmatnya gado-gado siram ini.
Artikel ini akan membawa Anda lebih dekat ke dalam cerita di balik Gado-Gado Bon Bin, menjelajahi cita rasa klasik Jakarta yang dihadirkan dalam setiap sajian, dan bagaimana konsep franchise-nya memberikan akses lebih luas untuk menikmati kelezatan yang selama ini menjadi favorit para pecinta kuliner. Silakan simak sampai akhir artikel ya!
Tentang Gado-Gado Bonbin
Bon Bin adalah sebuah toko legendaris dan sangat populer yang sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu di Jakarta. Toko gado-gado ini didirikan oleh Lanny pada tahun 1960 dan terletak di Cikini, Jakarta Pusat. Nama toko ini, Bon Bin, diambil dari nama jalan di mana toko ini berada, Jalan Kebon Binatang dan disingkat menjadi Bon Bin dari “kebon binatang”, yang berarti “kebun binatang” dalam bahasa Indonesia. Dulunya, memang di daerah itu juga terdapat kebun binatang.
Lokasi toko ini memiliki sejarah yang menarik. Pada tahun 1960-an, terdapat sebuah kebun binatang yang terletak di dekat lokasi toko. Kebun binatang di daerah Cikini yang kini menjadi Taman Ismail Marzuki itu dipindahkan ke Kebun Binatang Ragunan pada tahun 1969. Meskipun nama jalan tersebut telah berubah menjadi Jalan Cikini IV, putra Lanny yang bernama Hadi Lingga Wijaya, memutuskan untuk tetap menggunakan nama Bon Bin untuk melestarikan sepenggal sejarah usaha keluarga mereka.
Awalnya, toko ini hanya menjual gado-gado, salad tradisional Indonesia. Namun pada tahun 1970-an, mereka menambahkan nasi rames dan lontong cap go meh ke dalam menu mereka karena banyaknya permintaan. Kemudian, pada tahun 1980-an, mereka mulai menyajikan mie ayam. Sang pemilik usaha, Lanny, meninggal dunia pada tahun 2014. Oleh karena itu, usahanya tersebut dilanjutkan putranya yang kini turut andil dalam mengelola toko tersebut. Sebenarnya toko ini awalnya merupakan toko kelontong yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang tua Lanny.
Gado-gado Bon Bin bukan hanya sebuah toko, tapi juga sebuah sejarah yang telah diwariskan secara turun-temurun. Ini adalah tempat di mana penduduk lokal dan turis dapat menikmati hidangan tradisional Indonesia dan merasakan bagian dari sejarah Jakarta yang kaya. Semua berawal ketika Lanny, sang pendiri, mulai berjualan cendol di dekat gedung perkantoran. Seiring berjalannya waktu, para karyawan di kantor tersebut meminta Lanny untuk membuatkan mereka minuman. Kemudian Lany mulai menambah varian produk dengan berjualan cendol.
Tak berapa kemudian, Lany akhirnya menjual makanan berat yakni gado-gado siram, hidangan tradisional Indonesia yang biasanya disajikan dengan bumbu kacang. Yang membedakan Bon Bin dengan gado-gado lainnya adalah bumbu kacangnya tidak ditumbuk, melainkan langsung dituang ke atas makanan, sehingga memberikan cita rasa yang unik dan berbeda dengan gado-gado lainnya.
Reputasi Bon Bin telah menyebar ke mana-mana, dan sekarang terkenal di kalangan penggemar makanan. Suasana yang mereka ciptakan juga sangat homey, membuat Anda merasa nyaman dan betah saat bersantap di sana. Ditambah lagi, menemukan tempat ini sangat mudah berkat Google Maps.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.