Kisah Seorang Petugas Kebersihan yang Tinggalkan Warisan Rp124,8 Miliar Akibat Investasi

0

Seorang petugas kebersihan menjadi milarder karena mengoleksi saham?

Sosok Ronald Read menjadi perbincangan oleh publik Amerika Serikat (AS) pada 2014 lalu. Hal ini karena pria sederhana ini memiliki kisah hidup yang inspiratif.

Ronald terkenal sebagai petugas kebersihan alias cuci piring di sebuah perusahaan di Los Angeles, California. Namun di balik penampilannya yang sederhana, dia adalah seorang miliarder.

Cerita tentang hidupnya ini diulas oleh media terkemuka AS, Wall Street Journal hingga ditulis dalam sebuah buku berjudul Psychology of Money karya Morgan Housel.

Ronald lahir di Vermont, Amerika Serikat pada tahun 1921. Ia berasal dari keluarga sederhana dan tidak memiliki pendidikan tinggi.

Setelah lulus SMA, Ronald bergabung dengan Angkatan Darat Amerika Serikat dan bertugas di Italia sebagai polisi militer.

Baca Juga  Empat Taipan Hadir di HUT Kemerdekaan RI, Ini Deretan Bisnis dan Jumlah Kekayannya

Sekembalinya dari perang, Ronald bekerja serabutan untuk menghidupi dirinya. Dirinya bekerja sebagai tukang cuci piring, penjaga toko, montir disebuah SPBU dan akhirnya sebagai petugas kebersihan di sebuah perusahaan.

Walau gajinya kecil, Ronald memiliki kebiasaan menabung dan berinvestasi. Ia rajin membaca buku tentang investasi dan mempelajari berbagai strategi untuk mengembangkan uangnya.

Dirinya lebih melihat hidup berhemat sederhana, dan ia menginvestasikan sebagian besar gajinya di saham. Ia hanya membeli saham-saham emiten yang ia kenal baik lini bisnisnya.

 

Ronald Read (Instagram)

Beberapa emiten yang diinvestasikannya adalah beragam perusahaan bluechip dan kerap membagikan dividen. Adapun contoh emiten yang masuk dalam portofolio Read antara lain P&G, JPMorgan, Johnson n Johnson, dan Pacific Gas and Electric Company.

Portofolio sahamnya sangat terdiversifikasi, saat meninggal dunia ia tercatat memiliki 95 saham. Selama bertahun-tahun, Ronald dengan sabar dan konsisten berinvestasi.

Baca Juga  Kiat Sukses Ina Cookies, Jual Kue Kering yang Bertahan Selama 32 Tahun hingga Buat Pabrik

Dirinya tidak tergiur untuk mengambil untung cepat dan selalu berpegang pada strategi investasi jangka panjang dan menghindari sikap capital gain.

Tak hanya itu Ronald juga sering melakukan reinvestasi artinya dia tidak mengambil dividen yang diberikan dan justru membelikan kembali saham, alhasil jumlah saham yang ia miliki terus bertambah banyak.

Makanya dia lebih senang mengoleksi saham yang sering memberikan dividen.
Ketekunan dan disiplinnya membuahkan hasil. Ketika Ronald meninggal pada tahun 2014 di usia 92 tahun, ia meninggalkan kekayaan senilai USD8 juta atau sekitar Rp124,8 miliar dengan kurs saat ini.

Hal ini membuat keluarganya kaget dengan apa yang diwariskan Ronald Read dan tak percaya seorang yang hidupnya sederhana menghasilkan uang sebanyak itu.

Yang lebih menyentuh dari total warisannya tersebut sekitar 75% disumbangkan kepada Rumah Sakit tempat ia menjalani sisa hidup senjanya dan juga diberikan kepada perpustakaan dekat rumahnya.

Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.

WhatsApp Chat Icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *