Bisnis bimbingan belajar (bimbel) ternyata banyak diminati oleh banyak orang. Salah satunya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Wahyu Iskandaria yang memilih resign untuk membuka bisnis bimbel.
Ternyata usaha pria asal Aceh ini tidak sia-sia. Saat ini bisnisnya sudah memiliki puluhan cabang di berbagai wilayah Indonesia dengan rata-rata omzet puluhan miliar setiap tahunnya.
Adapun bisnis yang dikembangkan Wahyu tersebut adalah bisnis bimbel sekolah kedinasan bernama ENS dan bimbel masuk PTN Tentor.
“Omzet lumayanlah kita sudah puluhan miliar sekarang,” ungkap Wahyu yang dimuat dari detikcom.
Dimulai dari 2009
Wahyu menceritakan sudah membangun bisnis ini sejak tahun 2009, saat masih duduk di bangku kuliah STAN. Dia membangun bisnis untuk sekadar bertahan hidup.
Sebab, uang pegangan yang ia terima dari orang tuanya saat itu dirasa kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Maka, mau tidak mau Wahyu pun putar otak mencari uang tambahan.
“Waktu itu uang bulanan yang dikasih cuma Rp 200 ribu sebulan dari orang, kebutuhan hidup kalau saya hitung-hitung paling minimal itu Rp 500 ribu kalau sebulan, waktu itu ya. Jadi karena itu, saya lakuin apapun untuk bertahan hidup sebenarnya. Sebelum bimbel saya jualan apapun, akhirnya coba buat bimbel,” ungkapnya.
Wahyu ketika itu tak tak terlalu serius untuk mengembangkan usaha bimbel tersebut. Akan tetapi, karena ada anak didiknya yang lolos masuk STAN, usaha bimbelnya itu malah mendadak terkenal di kalangan orang tua murid pada waktu itu.
“Ada yang lolos, jadi viral dari mulut ke mulut orang tua. Akhirnya dari situ mulai saya teruskan, saya sewa gedung, open rekrutmen karyawan, dan sebagainya,” tuturnya.
Awalnya berhutang
Ternyata untuk mengembangkan usaha bimbelnya, Wahyu perlu berutang dari teman-temannya untuk menjalankan bisnis tersebut. Hal ini karena Wahyu tak punya modal.
“Saya utang Rp 2 juta ke teman-teman saya. Malah minus ya, karena kan saya nggak ada modal,” katanya.
Perjuangan Wahyu tersebut ternyata membuahkan hasil. Tahun pertama bisnis itu berjalan ia langsung bisa melunasi utang ke teman-temannya tadi.
Lalu, di tahun ketiga bisnis itu berjalan Wahyu mulai merasakan ada peningkatan omzet yang signifikan. Bahkan, di tahun tersebut, bisnisnya itu menjadi bimbel nomor satu di daerah Bintaro untuk masuk STAN.
“Saat itu omzet sampai miliaran rupiah setahun,” ucapnya.
Sejak itu, Wahyu berani mengembangkan bisnisnya hingga total ia bisa membuka bimbel di 37 kota se-Indonesia.
Meski begitu, Wahyu tetap menjadi PNS. Sebenarnya, begitu wisuda Wahyu tak berniat jadi PNS. Ia ingin langsung fokus mengembangkan bisnisnya. Akan tetapi, saat itu orang tuanya kurang menerima keputusan tersebut.
Wahyu pun menuruti keinginan orang tua untuk menjadi PNS sambil tetap berbisnis. Sebagai PNS, kariernya terus meningkat sejalan dengan lamanya waktu mengabdi di instansi pemerintah.
Wahyu berupa tetap profesional di kedua jabatan yang ia emban. Akan tetapi, lama kelamaan Wahyu merasa mulai sulit membagi waktu dan jadi kurang fokus.
Akhirnya, ia memutuskan resign. Lebih dulu tentunya ia berupaya meyakinkan kedua orang tua dan istri agar bisa lancar dengan keputusannya tersebut.
“Akhirnya di tahun 2019 saya memutuskan resign karena semakin tidak bisa membagi waktu, dan saya sudah menikah kemarin itu di 2018, akhirnya saya memutuskan untuk resign dan fokus untuk berbisnis,” imbuhnya.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.