Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki menyatakan jumlah pengusaha di Indonesia masih kalah dengan negara tetangga seperti seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Dirinya menjelaskan jumlah wirausaha Indonesia hanya 3,47 persen dari total penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Hal ini cukup jauh dengan Singapura yang jumlah pengusahanya sudah 8,6 persen.
“Kalau dibandingkan dengan Singapura yang penduduknya kurang 5 juta itu entrepreneur-nya kira-kira 8,6 persen. Malaysia dan Thailand di atas 4,5 persen,” ujar Teten dalam Digital Meetup 2023 di Smesco, Kamis (5/10/2023).
Sediakan 97 lapangan kerja
Padahal kata Teten, UMKM Indonesia menyediakan 97 persen lapangan kerja di dalam negeri. Tetapi hanya saja mayoritas bisnis UMKM masih dalam skala ekonomi yang subsisten dan kurang berdaya saing.
“Produknya masih belum punya daya saing, karena diproduksi dengan alat-alat yang sangat sederhana,” kata Teten.
Teten menjelaskan model bisnis yang sederhana telah menyebabkan UMKM cenderung stagnan dan tidak berkembang. Oleh karena itu, modernisasi dan digitalisasi perlu didorong ke arah hulu dalam hal ini sektor produksi.
Menurutnya selama ini digitalisasi hanya fokus melahirkan seller-seller atau pedagang di platform digital, alih-alih mengembangkan skala bisnis dan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Fenomena ini disebut akan menyulitkan Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita US$13.000.
“Ketika ngomong digitalisasi bukan hanya online, offline, COD, afiliator atau reseller, platform itu bukan. Pengetahuan dasar untuk berjualan di online bukan penguasaan teknologi digital itu,” tutur Teten.
Buka modernisasi
Dia mengaku telah ditugasi Jokowi untuk segera modernisasi UMKM agar membuka peluang bisnis yang inovatif lewat hilirisasi. Dengan begitu, investasi bisnis yang ada akan melahirkan ekonomi baru.
“Peluang bisnis baru ini harus diciptakan bukan lagi melahirkan tukang bakso lagi, tukang keripik lagi, tukang dodol lagi. Yang harus kita create dan butuh adalah menciptakan lapangan kerja yang berkualitas,” ucap Teten.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.