Targetkan Pertumbuhan 8 Persen Per Tahun, Ini Peran Bisnis Franchise Wujudkan Indonesia Emas 2045

0
Bakmie Khas Jaksel (Tomy Tresnady / Franchiseindonesia.id)

Indonesia berada dalam jalur menuju Indonesia Emas 2045, dengan visi menjadi negara maju di berbagai sektor. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% per tahun dengan mendukung industri domestik, memperkuat infrastruktur dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai pasokan global.

Di tengah upaya ini, FLEI Business Show 2024 hadir sebagai platform utama yang mempertemukan investor global dengan para pelaku bisnis lokal dan internasional. Acara ini akan berlangsung pada 25-27 Oktober 2024 di Jakarta Convention Center dan diselenggarakan oleh Panorama Media, bekerja sama dengan Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), KADIN, serta Franchise Academy Indonesia.

Dengan menghadirkan ratusan exhibitor dari berbagai sektor, FLEI Business Show diharapkan dapat menjadi titik temu penting bagi bisnis di Indonesia untuk berinovasi dan tumbuh di pasar yang semakin kompetitif.

Dengan re-branding menjadi FLEI Business Show 2024, pameran ini menghadirkan visi yang lebih luas dan inklusif. Pameran ini menawarkan cakupan yang lebih luas, mencakup waralaba, lisensi, dan berbagai solusi bisnis seperti reseller, distributor, hingga kemitraan.

“Kami tidak hanya fokus pada waralaba dan lisensi, tetapi juga menciptakan platform yang lebih komprehensif untuk pelaku bisnis dari berbagai sektor. Melalui acara ini, kami ingin memperkuat jaringan bisnis, mendorong kolaborasi strategis, dan membuka peluang investasi baru,” kata Project Manager FLEI Rulief Harjianto dikutip Rabu (2/10/2024).

Penguatan infrastruktur

Shots Coffee Bar ikut pameran IFRA Expo 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-18 Agustus 2024. (Tomy Tresnady / Franchiseindonesia.id)
Shots Coffee Bar ikut pameran IFRA Expo 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-18 Agustus 2024. (Tomy Tresnady / Franchiseindonesia.id)
Baca Juga  Gebet Syifa Hadju, Ini Gurita Bisnis El Rumi yang Jadi CEO pada Usia 23 Tahun

Dengan target pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia berfokus pada penguatan infrastruktur untuk memastikan Indonesia berperan lebih besar dalam rantai pasokan global. Sementara untuk pertumbuhan pasar domestik, di butuhkan peranan besar dari wiraswasta khususnya serta dunia usaha umumnya.

Ketua Umum WALI dan Wakil Ketua KADIN Levita Ginting Supit menekankan di sini lah letak pentingnya acara seperti FLEI Business Show dalam mendorong pertumbuhan usaha domestik.

“Acara ini memberikan peluang besar bagi sektor waralaba dan lisensi untuk berkontribusi pada perekonomian nasional. Sektor makanan dan minuman, yang didominasi generasi muda, menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tertinggi,” ujarnya.

Maraknya pameran waralaba, kemitraan, dan lisensi di Indonesia membuktikan bahwa bisnis ini mampu bertahan di tengah berbagai tantangan. FLEI Business Show 2024 akan menghadirkan beberapa program dan inovasi baru yang dirancang untuk menjadi platform yang lebih baik dan bermanfaat bagi semua pelaku bisnis.

“Dengan pemulihan ekonomi di sektor seperti akomodasi, restoran, dan layanan bisnis pasca-pandemi, peluang ekspansi melalui waralaba semakin besar. Waralaba telah terbukti menjadi model bisnis yang tangguh, terutama di sektor makanan dan minuman, yang terus mengalami permintaan tinggi,” ungkap Franchise Academy Indonesia Burang Riyadi.

Indonesia alami deflasi

franchise planet gadget
franchise Planet Gadget
Baca Juga  Pernah Dicap 'Malaikat Pengisi Ruko Kosong', Kini Gerai Mixue Sepi Pengunjung, Apa Alasannya?

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Indonesia kembali mengalam deflasi pada bulan September 2024. Artinya, Indonesia mengalami deflasi secara lima bulan berturut-turut hingga September 2024.

BPS mencatat, pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12% secara bulanan, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada September 2024.

Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita, menilai pengaruh deflasi kepada pertumbuhan ekonomi akan cukup besar, karena kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB sangatlah besar, lebih dari 50 persen.

“Sehingga untuk bertahan di angka lima persen, pemerintah harus menambalnya dari sisi lain, terutama dari sisi peningkatan belanja pemerintah, baik untuk belanja produktif maupun belanja sosial kesejahteraan,” kata Ronny.

Adapun terjadinya deflasi berturut-turut ini dipengaruhi oleh dua hal, yang pertama, karena penurunan permintaan akibat dari penurunan konsumsi dari kelas menengah. Sebagaimana data yang telah diumumkan BPS beberapa waktu lalu, jumlah menengah Indonesia memang menurun, akibat berbagai tekanan biaya hidup yang mereka alami.

Kedua, sebagaimana alasan pemerintah selama ini, permintaan yang menurun diikuti dengan supply atau pasokan barang-barang kebutuhan pokok yang cukup, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang berarti sejak beberapa bulan lalu, yakni sejak Indonesia mulai mengalami deflasi.

Maka langkah yang perlu dilakukan pemerintah, agar deflasi tidak berkelanjutan yakni menjaga agar daya beli masyarakat tidak semakin tertekan, sehingga tingkat konsumsi tidak turun drastis.

“Bentuknya bisa berupa bantuan sosial seperti komoditas pokok bersubsidi untuk kelas bawah, bantaun tunai langsung, dan sejenisnya,” ujarnya.

Langkah selanjutnya, yakni mengakselerasi investasi, agar lapangan pekerjaan semakin luas. Logikanya, semakin banyak orang bekerja, semakin banyak yang berpendapatan, dan akan semakin banyak yang membelanjakannya untuk konsumsi dan sejenisnya.

Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.

WhatsApp Chat Icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *