Tumbuh 15 Persen Per Tahun, Industri Waralaba Didominasi Bisnis Makanan dan Minuman

0
Mixue makanan

Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) mengungkapkan industri waralaba mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019. Hal ini dianggap cukup baik melihat kondisi perekonomian yang masih belum menentu.

AFI melihat sektor makanan dan minuman memang telah memberikan kontribusi terbesar dalam industri waralaba berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan RI. Pada tahun 2021 saja, industri waralaba di Indonesia menyumbang sekitar 1,9% dari PDB, dengan sektor makanan dan minuman berkontribusi 58,37% dan ritel 15,31%.

Dengan ekonomi yang semakin stabil dan daya beli masyarakat yang meningkat, semakin banyak pengusaha yang tertarik untuk terjun ke dunia bisnis melalui model waralaba. Tidak hanya brand lokal, namun banyak brand internasional yang melihat potensi besar di pasar Indonesia.

Prinsip waralaba

Baca Juga  Kemendag Sebut Waralaba Masih Berpusat di Jawa, IKN Bisa Jadi Kunci

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim mengingatkan agar masyarakat yang ingin menjadi mitra bisnis waralaba harus memerhatikan prinsip 2L, yakni legal dan logis.

Dia menyampaikan agar masyarakat memerhatikan legalitas perusahaan yang akan dipilih, termasuk mengecek apakah bisnis waralaba yang akan dituju sudah legal.

Kemudian, dia juga mengimbau agar masyarakat dapat mencermati setiap langkah bisnis yang diambil ketika ingin terjun dalam bisnis waralaba. “Kedua langkah itu, sangat penting untuk menghindar potensi jebakan investasi bodong,” paparnya.

Sementara itu, mahasiswa Universitas Tarumanagara, Jecky Marchelo Immanuel, menyebut bisnis waralaba menjadi salah satu sektor yang paling banyak diimpikan oleh generasinya. Bahkan, sambung Jecky, dia sudah mempersiapkan bisnis waralaba makanan dan minuman sejak masa kuliah.

“Kalau saya lulus nanti, mau fokus buka bisnis food and beverage sih,” ucap Jecky

Tulang punggung

Minuman manis dan plastik akan kena cukai (Foto: Pixabay/igorovsyannykov)
Minuman manis dan plastik akan kena cukai (Foto: Pixabay/igorovsyannykov)
Baca Juga  Buat Para Pembisnis, Ini Cara Registrasi Kartu Telkomsel

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Bahkan bisa menyerap 97 persen lapangan pekerjaan.

Model UMKM yang sekarang tengah berkembang adalah franchise. Pasalnya bisnis ini tidak perlu menyusahkan para pelaku usaha.

Bisnis franchise disebut menjadi pendorong mimpi Indonesia Emas 2024. Hal ini karena pertumbuhan bisnis franchise yang semakin berkembang.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (kemendag) Isy Karim mengapresisi penuh pameran nasional Info Franchise and Business Concept (IFBC) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang.

Pasalnya dia melihat pameran itu bisa sekaligus belajar untuk menjadi wirausahawan dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045. Setidaknya, ada 195 brand UMKM sekaliber nasional yang ikut serta dalam pameran tersebut.

“Ini titik awal belajar jenis franchise. Dengan pameran ini, akan tumbuh wirausaha baru dalam rangka Indonesia Emas 2045,” ujarnya, Sabtu (24/2/2024).

Dia mengatakan saat ini bisnis franchise di Indonesia tengah bermunculan. Untuk itu, pihaknya mendukung berbagai kebijakan terkait bisnis franchise tersebut agar lebih sehat dan tumbuh.

“Berbagai kebijakan untuk mendukung itu diantaranya revisi aturan pemerintah PP 42 Tahun 2007 tentang waralaba. Di mana perubahan aturan waralaba bisnis franchise agar lebih sehat dalam bertumbuh. Kita melihat franchise dalam negeri bermunculan, kita semangat dukung ini. Perhatian pemerintah dukung usaha waralaba lebih maju lagi,” jelasnya.

Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.

WhatsApp Chat Icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *