Di tengah maraknya peluang bisnis kuliner di Indonesia, nama Lazatto muncul sebagai salah satu brand ayam goreng dan burger yang patut diperhitungkan. Dengan latar belakang kuat dari brand d’Besto yang telah eksis sejak 1994, Lazatto hadir sebagai wujud rebranding dan repositioning yang mengusung konsep modern, harga terjangkau, dan skema kemitraan syariah. Di tahun 2025 ini, mereka resmi membuka peluang usaha bagi masyarakat yang ingin memiliki bisnis sendiri di bidang makanan cepat saji.
Latar Belakang Lazatto: Dari d’Besto Menuju Rebranding yang Lebih Modern
Lazatto tidak muncul begitu saja. Brand ini berakar dari d’Besto — sebuah jaringan fast food lokal yang telah ada sejak 1994. Dimulai di Lampung dan kemudian berkembang ke Jakarta, d’Besto telah memiliki jaringan kemitraan dan franchise yang tersebar di berbagai kota besar, termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Pekanbaru.
Lazatto kemudian diluncurkan sebagai brand baru dengan konsep yang lebih segar dan modern. Memulai kiprah dari Medan dan kini berkembang di kota PURCIKA, Lazatto tidak hanya menjual ayam goreng tepung, tetapi juga burger, minuman kekinian, dan aneka makanan cepat saji yang relevan dengan selera generasi muda saat ini.
Mengapa Memilih Kemitraan Lazatto?
Ada beberapa alasan mengapa kemitraan Lazatto sangat menarik:
1. Produk ayam goreng tepung dan burger masih sangat digemari masyarakat Indonesia.
2. Sistem payback period yang terukur dan cukup cepat, yakni antara 21–28 bulan.
3. Skema pembagian hasil yang adil dan transparan: 100% profit untuk mitra hingga modal kembali, lalu 50:50 dengan manajemen.
4. Kemitraan berbasis syariah dengan dua opsi: Titip Kelola dan Swakelola.
5. Harga menu yang ekonomis dan menjangkau segmen menengah ke bawah.
Dengan kombinasi ini, tidak heran jika banyak calon pengusaha kuliner mulai melirik Lazatto sebagai opsi bisnis yang potensial.
Rincian Investasi & Proyeksi Pendapatan
Bagi Anda yang tertarik bergabung, berikut adalah gambaran investasi awal dan proyeksi omset dari kemitraan Lazatto:
- Investasi Awal: Rp350.000.000,-
- Proyeksi Omzet Harian: Rp4.500.000 – Rp6.500.000
- Proyeksi Omzet Bulanan: Rp135.000.000 – Rp195.000.000
- COGS (biaya bahan baku): 68%
- Biaya Tetap: 18%
- Biaya Operasional Lain: 7%
- Estimasi Laba Bersih: sekitar 7% per bulan
- ROI (Return on Investment): antara 26 – 37 bulan tergantung performa outlet
Sebelum modal kembali, seluruh keuntungan menjadi milik mitra (100%). Setelah ROI tercapai, pembagian hasil dilakukan secara adil: 50% untuk mitra, 50% untuk pihak manajemen Lazatto.
Opsi Titip Kelola dan Swakelola: Fleksibilitas Bagi Mitra
Lazatto menyediakan dua pilihan model kemitraan:
1. Titip Kelola
Mitra cukup menyediakan modal dan outlet, operasional dijalankan penuh oleh tim manajemen Lazatto. Cocok untuk investor yang ingin bisnis berjalan tanpa harus terlibat langsung.
2. Swakelola
Model ini memberikan kendali penuh kepada mitra untuk mengelola bisnisnya. Lazatto tetap memberikan SOP, pelatihan, dan dukungan penuh.
Target Pasar & Lokasi
Lazatto menyasar segmen menengah ke bawah, dengan target utama adalah keluarga muda, pekerja kantoran, pelajar, dan mahasiswa. Untuk lokasi, Lazatto sangat cocok ditempatkan di area padat lalu lintas, pusat perbelanjaan, dekat kampus, stasiun, atau area perumahan padat penduduk.
Dengan menu yang merakyat dan harga yang kompetitif, outlet Lazatto berpotensi menarik pelanggan dengan frekuensi kunjungan tinggi.
Cara Membuka Kemitraan Lazatto
Bagi Anda yang berminat membuka bisnis kemitraan bersama Lazatto, berikut langkah-langkahnya:
1. Hubungi tim Lazatto
2. Tim akan mengirimkan proposal dan menjelaskan detail kemitraan secara lengkap.
3. Tentukan model kemitraan (titip kelola atau swakelola) dan lokasi outlet yang diinginkan.
4. Lakukan pembayaran investasi awal sebesar Rp350 juta.
5. Tim akan membantu proses pembangunan outlet, rekrutmen staf (jika titip kelola), dan pelatihan operasional.
6. Grand opening dilakukan setelah semua aspek siap, dan outlet siap beroperasi.
Potensi Pertumbuhan dan Ekspansi
Selain ayam dan burger, Lazatto juga mulai mengekspansi lini produknya ke kategori minuman kekinian. Hal ini menjadi peluang menarik untuk meningkatkan average order value (AOV) dan membuat pelanggan datang kembali.
Dalam jangka panjang, mitra juga berpeluang untuk membuka lebih dari satu outlet di wilayah yang berbeda. Dukungan branding, promosi digital, dan jaringan komunitas yang kuat membuat potensi pertumbuhan mitra Lazatto sangat terbuka.
Dengan konsep bisnis yang kuat, sistem kemitraan syariah yang fair, serta modal terjangkau, Lazatto menjadi salah satu opsi franchise lokal yang sangat menarik untuk dipertimbangkan. Jika Anda sedang mencari peluang usaha di bidang kuliner cepat saji, inilah saat yang tepat untuk bergabung dan tumbuh bersama brand yang tengah berkembang pesat.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini