Di tengah lokasi pemukiman elit di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, berdiri sebuah bangunan yang menjajakan kuliner rakyat bernama Warteg Warmo yang usianya sudah lebih dari setengah abad.
Warteg Warmo tepatnya berada di Jalan Tebet Timur Raya Nomor 1D. Pendiri Warmo sendiri bernama Haji Dasir dan Haji Tumuh. Namun, Warmo saat ini dikelola oleh generasi kedua, yaitu Sobirin, Samsuri, dan Khairudin.
Tentu saja sebagian orang tidak tahu bahwa pasangan suami istri itu awalnya menglola usaha warteg di kawasan Jl Kober bilangan Kp. Melayu Jakarta Timur.
Warteg Warmo sejak awal berdiri beroperasi selama 24 jam. Tujuannya adalah untuk melayani masyarakat yang lapar di tengah malam.
Apalagi, ketika Warteg Warmo berdiri di tahun 1969, belum banyak rumah makan yang berjualan saat itu.
Penikmat kuliner di Warung Warmo datang dari berbagai kapangan, mulai dari artis terkenal, pejabat pengamen, musisi, sampai pejabat.
“Balik lagi, karena dulu kan tidak ada rumah makan yang buka 24 jam. Orang itu kalau mau makan ya larinya ke sini,” ucap Saryo, menantu dari pendiri Warteg Warmo, dilansir dari Kompas.com.
Saryo pun menyebut nama Rhoma Irama saat masih mudah menjadi salah satu pelanggan Warteg Warmo. Untuk kalangan pejabat terkenal, ada nama Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi juga pernah mencicipi kuliner di Warteg Warmo.
Sobirin merupakan anak dari almarhum H.Datsir dan almarhumah Hj. Tarinah yang kini ikut mengelola Warteg Warmo.
Dilansir dari Megapolitan Pos, Sobirin menceritakan bahwa kependekan Warmo bukan Warung Pojok seperti yang dikenal orang saat ini.
Menurutnya, Warmo merupakan nama karyawan Warteg yang kali pertama bekerja.
“Warmo adalah nama salah satu karyawannya yang pertama menjadi ikon, branding bagi nama Warteg Warmo. Kebetulan masyarakat sekitaran kalau mau makan hayuk ke wartegnya si Warmo. Ya, sampai sekarang terkenalnya itu, dan kebetulan juga kita berada di simpangan lampu merah alias di pojokan bisa juga di artikan Warung Mojok,” kenang Sobirin.
Warteg Warmo Digosipkan Pakai Klenik
Warteg Warmo pernah mengalami kebakaran sebanyak dua kali dan bahkan orang-orang ada yang mengaitkannya dengan isu klenik.
Bagi yang percaya dengan klenik, ada orang menilai makan di tempat Warmo lebih nikmat dibandingkan beli untuk dibawa pulang.
“Itu kesannya begini, banyak orang datang dari jauh bahkan dari Tangerang, Bekasi cuma makan ala kadarnya, bercerengkama dengan temannya sambil ngopi, karena suasananya di sini beda, nyaman saja buat makan sambil bercerengkama ,” kata Sobirin.
Warmo Tidak Buka Franchise
Warteg Warmo sampai sekarang tidak membuka membuka kerjasama franchise kepada mitra. Sobirin mengaku ada wacana brand Warteg Warmo dibuat franchise, namun belum juga terealisasikan.
Sobirin juga bercerita bahwa dirinya pernah membuka warteg di beberapa tempat, seperti di Bogor, Bekasi dan Kalimalang. Namun, usaha wartegnya itu tutup dan dialihkan jadi kontrakan.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.