Pertumbuhan Pesat Franchise Rumah Nasi, Kemitraan Sampai Tembus ke Ambon

0

Rumah Nasi menjadi bentuk baru dari Warteg kekinian yang ada di Indonesia. Sudah ada sejak tahun 2021, Rumah Nasi saat ini sudah ada di empat tempat.

Karena terus berkembang, Rumah Nasi mulai menjajaki dalam bisnis franchise. Karena itu, mereka ikut terlibat dalam acara IFRA 2024 di JCC Senayan.

Kevin Sumapung, Owner dari Rumah Nasi menjelaskan perbedaan bisnisnya dengan warteg biasanya. Dia menyebut makanan di tempatnya selalu fresh karena tidak di display.

“kita tidak display, kita sudah set menu. Kita masakin fresh. Pasti lebih enak daripada masakan beberapa jam sebelumnya,” ucapnya.

Walau begitu, dirinya menjamin nuansa tradisional warteg masih bisa dirasakan. Karena para konsumen bisa memesan tambahan makanan dan minuman lain.

“Goalsnya kayak warteg, ada teh anget gratis ada nutrisari, badak dan teh manis,” paparnya.

Sampai ke Ambon

Produk Rumah Nasi (Rizky Kusumo)
Baca Juga  Peluang Bisnis Jasa Bersihkan Furnitur, Bisa Beli Franchise Parapapa Home Clean

Kevin mengaku tidak mau berekspektasi tinggi saat membuka waralaba Rumah Nasi. Dia hanya berharap bisa menjangkau lebih banyak pembeli.

Tetapi dia melihat selama beberapa bulan ini franchisenya terus berkembang. Bahkan dia ingin membuka empat cabang lagi setelah acara IFRA.

“Total ada 5 nanti ada 4-5 cabang lagi yang akan buka,” jelasnya.

Hal yang menarik Rumah Nasi bahkan sudah bisa ditemui di Ambon. Padahal Kevin mengaku belum pernah sama sekali datang ke Ambon.

Tetapi dalam laporannya selama satu bulan buka waralaba di Ambon, responnya sangat positif. Bahkan melebihi omset dari Rumah Nasi yang ada di Bintaro.

“Responnya sangat bagus melebihi Jakarta. Omset sebulan bisa mencapai Rp150 juta – Rp200 juta,” ucapnya.

Kemitraan

Salah satu gerai WNB (foto: franchisewarteg.com)
Baca Juga  Kelezatan Lucca, Kedai Es Krim Premium dari Pontianak dengan Harga Terjangkau

Dia mengaku baru berani membuka kemitraan setelah satu tahun menjalankan bisnisnya. Dia melihat bisnis Rumah Nasi sudah lebih sustain setelah setahun berjalan.

“Responnya cukup positif ya. Ada yang datang pas kita pameran. Banyak ngobrol dengan customer karena pemerannya di BSD, kantor kita juga di BSD,” ucapnya.

Kevin menjelaskan bila ada yang ingin membuka kemitraan dengan Rumah Nasi juga sangat mudah. Mereka hanya mengeluarkan uang Rp270 juta.
Setelah itu semua baik dari bahan baku hingga equipment akan disediakan oleh Rumah Nasi. Para mitra hanya menyiapkan tempat untuk lokasi.

“Kita total modal Rp270 juta, sudah termasuk bahan baku equipment dan lain-lain,” jelasnya.

Dia menjamin para mitra akan cepat balik modal. Karena beberapa mitra yang sudah buka langsung mendapatkan untung bersih puluhan juta dalam sebulan.

“140 juta an di Bintaro bersihnya 25-27 juta an. Kalau di cabang di Cipete angkanya 30 sampai 100 juta an,” jelasnya.

Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.

WhatsApp Chat Icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *