Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo Subianto menolak untuk dijadikan menteri. Padahal dirinya telah membantu upaya Prabowo menjadi presiden Republik Indonesia selama 5 kali pencalonan.
“Yang pertama saya mau sampaikan bahwa supaya ada sebuah kejelasan, saya tidak akan jadi Menteri. So, ada lowongan, satu kursi Menteri masih ada,” kata Hashim, di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024) yang dimuat dari Detik.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra dan CEO Arsari Group ini merupakan anak keempat dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Sigar. Dirinya lahir pada 15 Juni 1954.
Hasyim dewasa berkuliah di California, Amerika pada 1976. Di sana dia belajar bisnis di Panama Collage. Usai wisuda, dirinya pergi magang ke Perancis sebagai analisis keuangan di Lazard Freres Et Cie.
Alasannya selalu di luar negeri karena pada saat itu ayahnya, Soemitro menjabat Menteri Riset Indonesia pada 1973-1978. Hasyim tak ingin dicap sebagai anak yang memanfaatkan kekuasaan sang ayah.
Dirinya baru membuka usaha saat ayahnya sudah tak menjabat. Setelah ayahnya mundur sebagai menteri, Hashim kemudian kembali ke Indonesia untuk membuka usaha.
Bisnis Hashim

Sesampainya di Indonesia, Hasyim menjabat Direktur Indo Consult-perusahaan milik ayahnya. Pada 1980, dia baru mendirikan perusahaannya sendiri dengan nama PT Era Persada.
Tak lama setelah berdirinya perusahaan itu, Hasyim melihat peluang emas tentang bisnis semen. Alasannya kala itu era Soeharto sedang masif pembangunan.
Hasyim menambah bisnisnya: pabrik Semen Cibinong. Bertepatan dengan bisnis barunya, ternyata terjadi kelangkaan pasokan semen.
Akhirnya masyarakat berbondong-bondong membeli Semen Cibinong. Perusahaan baru itu meraup banyak keuntungan. Bisnis Hasyim semakin meluas dari berbagai sektor.
Ada PT Tidar Kerinci Agung sektor minyak sawit, PT Prahabima dan PT Bank Universal sektor perbankan, serta PT Tirtamas Majutama sektor perdagangan manufaktur.
Sejak 2013, semua bisnis Hasyim berada di naungan perusahaan induk Arsari Group. Selanjutnya bisnis Hasyim di luar negeri, ada ladang minyak di Kazakhstan dan sumur emas hitam di Azerbaijan dan Amerika Serikat.
Kekayaan Hashim

Hashim Djojohadikusumo masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia sejak 2011 hingga 2020 versi Forbes. Kekayaannya mencapai 685 juta dollar atau setara Rp10,6 triliun yang dimuat dari Forbes, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Hashim Djojohadikusumo mendapatkan pundi-pundi kekayaan dari bisnis Arsari Group. Arsari memiliki investasi di bidang perkebunan kelapa sawit, pulp dan kertas, pertambangan, logistik, dan layanan kargo.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.
