Bisnis bimbingan belajar (bimbel) online sempat mengalami shock karena berhenti beroperasinya startup education technology (edutech). Karena itu banyak yang menilai bimbel online mulai ditinggalkan.
Tetapi Chief Executive Officer (CEO) Colearn Abhay Saboo menyatakan tetap optimis dengan bimbel online. Dia menjelaskan saat ini Colearn pun tidak memiliki rencana untuk merambah bisnis secara offline.
“Bimbel online juga menjawab solusi atas harga yang tinggi. Bimbel tanpa dinding ini bisa lebih terjangkau karena tidak ada biaya transportasi bagi murid untuk ke tempat les. Akses bimbel pun lebih mudah dan fleksibel,” kata Abhay yang dimuat Kontan.
Abhay mengatakan dengan bimbel online, murid berkesempatan mendapat kualitas guru yang terbaik. Berbeda dengan bimbel offline yang memiliki guru terbatas di wilayah terdekat.
“Dari segi bisnis, startup CoLearn tengah fokus mencapai laba di tahun ini. Untuk mendapatkan itu, butuh definisi bisnis yang bagus, agar pengguna bisa kembali tanpa harus memberi promo atau diskon, atau tidak bergantung pada musim pendanaan investasi yang sedang tren, beber Abhay.
Tambah materi
Rachel Ayuningtyas Wahyudi, Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) menceritakan pengalamannya saat menggunakan bimbel online dari platform Pahamify. Namun, belakangan platform ini tutup , yakni sejak Juni 2022 lalu.
Saat itu, Rachel tertarik bimbel online karena ingin menambah materi belajar tanpa harus keluar rumah. Dia mengambil paket live class untuk persiapan UTBK selama satu tahun.
Saat itu, biaya yang orangtuanya keluarkan berkisar Rp 700.000 hingga Rp 1 juta. Ia tertarik ikut bimbel online juga karena harga yang lebih terjangkau dibanding bimbel offline besar seperti Ganesha Operation maupun Prosus Inten.
Tapi, memang, Rachel merasakan, guru menjadi ujung tombak pemahaman murid.
“Tergantung dari guru-gurunya dalam menjelaskan materi. Ada yang runut dan mudah dimengerti, ada juga yang ribet dan susah dimengerti, ujarnya.
Mengaku puas
Hal yang sama diutarakan oleh Reclaudia Dian Arianti Mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo yang memakai platform bimbel online saat di bangku sekolah. Saat itu Reclau tertarik karena merasa butuh belajar mandiri di rumah setelah sekolah dan les offline.
Dia mengambil paket 1 tahun dan bisa mengakses semua kelas, jadi walaupun saat itu ia masih SMA tapi bisa lihat pelajaran SD-SMP. Jadi Reclaudia bisa mengingat pelajaran dasar kembali. Menurut Reclaudia harga bimbel online terjangkau.
“Aku pribadi puas dan merasa terbantu sekali, karena bisa mendapat rangkuman dan review ulang pelajaran dari awal secara lengkap dan jelas,” kata Reclaudia.
Metode pengajaran guru di bimbel online juga cocok dengan Reclaudia. Guru yang Reclaudia dapat bisa mendorong ia berpikir cepat dan kasih konsep pemikiran bukan hanya jawaban jadi bisa cepat paham.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.