Belajar Bisnis Bakso Cilok dari Mantan Pemain FTV Sidik Eduard, Berawal Jatuh Miskin Uang Sisa Rp1 Juta

0
Sidik Edward saat diwawancarai oleh Afdhal Yusman (YouTube Afdhal Yusman)

Mantan pemain FTV Indosiar, Sidik Eduard, mengaku dirinya sudah sulit berkarier di dunia entertainment sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia. Hingga akhirnya ia banting setir jadi penjual bakso cilok di Depok, Jawa Barat.

Sidik Eduard mengungkapkan, awalnya dia belajar bakso cilok dari orang yang berada dekat rumahnya. Penjualannya memang terlihat menjanjikan, kata suami dari Dhea Salsabila ni.

Kemudian, Sidik diajari cara membuat bakso cilok oleh orang tersebut. Awalnya Sidik membuat 150 hingga 300 butir sehari.

Namun, lama-lama peminatnya makin banyak sehingga Sidik meminta bantuan kepada orang yang mengajarinya untuk menyuplai bakso cilok untuknya.

“Ibaratnya tidak secara langsung gue berterima kasih, kayak gue gak mau ngelupain gue ya, udah sama-sama nguntungin nih, kita resepnya kan 11-12 sama, bapak sudah punya anak buah untuk ngebuletin ya, sudah jadi ke orang ini tuh jasa ngebuletin (bakso cilok),” ungkap Sidik Eduard kepada Deryansha Azhary di podcast Kasisolusi.

Baca Juga  Putus Sekolah Ketika SD, Pria Ini Sukses Jadi Orang Terkaya di China dengan Bisnis Air Minum Kemasan
Sidik Edward saat diwawancarai oleh Afdhal Yusman (YouTube Afdhal Yusman)
Sidik Edward saat diwawancarai oleh Afdhal Yusman (YouTube Afdhal Yusman)

Sidik bercerita, bakso ciloknya dijual cuma Rp1000 per biji. Itu pun bisa pakai kuah yang banyak.

Maklum, kata Sidik, di daerahnya memang uang Rp1000 pun masih bisa jajan kuliner.

Meski demikian, soal rasa dan kualitas tetap dijaga. Di antaranya menggunakan saus yang standar kesehatannya baik.

“Kalau saos murahan biasanya pedagang yang bandel, kalau teman-teman Sidik yang pedagang sudah bener, gak kayak dulu lagi. Mereka paham yang mereka jual buat konsumsi orang,” kata Sidik.

Sisa Uang Rp1 Juta

Sidik Eduard dan istri harus putar otak bagaimana uang yang tinggal Rp1 juta bisa buat usaha sehingga tidak sia-sia meskipun habis.

Tercetuslah bisnis bakso cilok dengan alasan bisnis ini bisa dijual murah meriah dan rasanya pun enak.

Sidik belajar bahan-bahan membuat bakso cilok dari orang yang mengajarinya. Dia mengaku nekat saja jualan setelah 2 hingga 3 hari belajar produksi bakso cilok.

“Awal bentuk bakso gue tuh gak jelas. Gue gak pake gerobak, gue pakai meja, meja itu punya teman gue yang disewain lokasinya,” tutur Sidik, yang memiliki lapak dekat dengan Pesona Square, Depok.

Sidik juga berpikir dirinya tak peduli satu hari untung cuma Rp30 ribu atau Rp40 ribu, yang penting uang tinggal Rp1 juta itu bisa diputarkan.

“Gue pikir jualan, duduk nungguin (jualan bakso cilok) sampai jam 9 malam, ada yang beli alhamdulillah, gak ada ya, wa syukurillah,” kata dia.

Baca Juga  Siapa Pemilik Ayam Gepuk Pak Gembus? Dari Warung Tenda hingga Punya Ratusan Cabang
Sidik Edward saat diwawancarai oleh Afdhal Yusman (YouTube Afdhal Yusman)
Sidik Edward saat diwawancarai oleh Afdhal Yusman (YouTube Afdhal Yusman)

Sidik mengaku kalau konsumennya sempat ragu bakso ciloknya dijual Rp1000 cuma cilok biasa. Setelah tahu bakso ciloknya enak ada konsumen yang balik lagi keesokan harinya.

“Mau beli 10 ribu, seribu, dua ribu diladenin. Beli seribu pakai kuah yang banyak gak masalah,” ujarnya.

Menurut Sidik, jual cilok Harga Rp1000 karena dirinya pernah berada di titik paling Bawah. Sehingga dia dan istri sepakat untuk jual makanan enak, murah dan bisa makan bareng-bareng.

“(Banyak orang) susah cari makan, susah cari uang, dan ingin makan dengan harga murah, ya bakso cilok,” ungkap Sidik.

Sidik mengaku dirinya tak cuma menjalanan bisnis saja, tapi bagaimana bisa menolong orang lain. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *