Merek yoghurt asal Indonesia Sour Sally melebarkan sayapnya di pasar global. Mereka membawa produk ke Uni Emirat Arab dan Saudi melalui sistem franchise senilai USD1 juta.
Dilansir dari Investor.id, Selasa (10/10/2024), pendiri dan CEO Sour Sally Group, Donny Pramono mengatakan UEA dan Saudi memiliki pasar yang besar untuk produk halal.
“Jadi kita sebagai negara Indonesia, salah satu peran Indonesia dengan produk yang sudah mempunyai Halal Certification, itu merupakan peluang kita,” katanya.
Ekspansi ini telah resmi setelah penandatanganan Master Franchise Agreement dengan perwakilan dari UEA dan Kerajaan Arab Saudi berlangsung di acara ‘Dubai Global Gateway’, yang diadakan oleh Dubai Chambers, DKI Jakarta.
Donny menjelaskan nantinya franchise Sour Sally akan memiliki 15 outlet di masing-masing negara dengan nilai franchise fee USD1 juta. Namun keuntungan yang didapat bukan hanya dari sana saja.
“Tapi itu hanya baru dari Master franchise-nya, belum dari royalti, krarena kita kan suplai bahan baku ke sana yang bisa mendapatkan devisa untuk negara, karena kita kan ekspor keluar istilahnya ya,” ungkap Donny.
Kerja sama master franchise ini menjadi komitmen ekspansi global Sour Sally untuk menyajikan makanan penutup yang berkualitas dan berfokus pada kesehatan.
“Pasar Timur Tengah hanyalah awal, karena kerja sama ini bertujuan untuk menjadikan Sour Sally frozen yogurt sebagai fenomena global. Berikutnya, kami sudah ada deal dengan Filipina dan Thailand,” ungkap Donny Pramono.
Di lokasi yang sama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan apresiasi kepada Sour Sally yang telah bisa berekspansi ke UEA dan Saudi.
“Saya ucapkan selamat kepada Sour Sally yang meluaskan pasar ke Uni Emirat Arab dan Kerajaan Saudi Arabia. Saya teringat 17 tahun yang lalu bersama Hipmi membawa misi dagang ke sana,” ujar Sandiaga.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.
