Harga Franchise Coffee Toffee Mulai Rp200 Juta dengan Konsep Crowdfunding

0
Coffee Toffee di IFRA 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-18 Agustus 2024. (Tomy Tresnady / Franchiseindonesia.id)

Brand Coffee Toffee ikut serta dalam ajang International Franchise, License, and Business Concept Expo & Conference (IFRA) ke-22 yang berangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-18 Agustus 2024.

Coffee Toffee termasuk yang rajin ikut pameran IFRA. Namun, untuk tahun ini, Coffee Toffee bergabung di jajaran booth yang disponsori oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Pasalnya, brand yang bermarkas di Surabaya ini menjadi salah satu mitra binaan Kemendag. Jika di tahun-tahun sebelumnya, Coffee Toffee membuka booth sendiri.

Marketing Manager Coffee Toffee Indonesia, Siswakowati Apriliyanti, menuturkan kepada Franchiseindonesia.id bahwa Coffee Toffee sejak berdiri tahun 2006 hingga Agustus 2024 sudah terdapat sekitar 150 cabang, yang tersebar di Surabaya, Depok, Bandung, Garut, Samarinda, Banjarmasin, Banjar Baru, Lombok, dan Madiun.

Baca Juga  4 Bisnis Kopi Kekinian, Berikut Harga dan Cara untuk Bergabung
Coffee Toffee di IFRA 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-18 Agustus 2024. (Tomy Tresnady / Franchiseindonesia.id)
Coffee Toffee di IFRA 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-18 Agustus 2024. (Tomy Tresnady / Franchiseindonesia.id)

Berapa Harga Franchise Coffee Toffee?

Coffee Toffee menawarkan dua tipe franchise, yakni full franchise dan under management. Untuk slot under management, sistemnya pakai crowdfunding dengan investasi sebesar Rp2 miliar.

Jadi, per orang bisa mengeluarkan investasi sebesar Rp200 juta. Nantinya akan ada lima pemilik di situ.

Untuk harga lebih murah ada tipe independent owner atau Express dengan harga Rp800 juta dengan luas lahan Rp60 m2.

Lainnya ada tipe Specialty dengan nilai investasi Rp1 miliar, dan tipe Premier dengan investasi Rp2 miliar.

Berapa lama balik modal?

Siswakowati Apriliyanti menjelaskan, untuk balik modal ditargetkan 30 bulan atau lebih dari 2 tahun.

“Itu make sense sih, kalau di FnB karena kita kerjasama franchise itu 5 tahun,” katanya.

Baca Juga  Kenali Warteg Ekspresss Bahari, Nikmati Makanan Warteg Langsung dari Depan Rumah
Coffee Toffee di IFRA 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-18 Agustus 2024. (Tomy Tresnady / Franchiseindonesia.id)
Coffee Toffee di IFRA 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 16-18 Agustus 2024. (Tomy Tresnady / Franchiseindonesia.id)

Sejarah Coffee Toffee

Coffee Toffee mulai berdiri pada tahun 2006 di Surabaya. Di tahun 2006-2010 modelnya masih kios biasa, kemudian di tahun 2010 mulai membuka kerja sama franchise.

Di tahun 2010, brand ini mulai ekspansi dengan ikut pameran-pameran franchise.

Coffe Toffee bisa dibilang salah satu perintis bisnis franchise dengan usianya sekarang sudah 18 tahun.

Tak cuma itu, coffee toffee juga menggunakan bahan baku lokal dan biji kopi lokal karena brand ini punya kampanye ‘Yes, I Drink Indonesian Coffee’.

“Dari dulu kita mengkampanyekan itu. sebelum sekarang ramai nih orang-orang konsumsi kopi, kita sudah duluan,” ungkap Siswakowati Apriliyanti.

Apa tantangannya bisnis kopi ?

Siswakowati Apriliyanti menuturkan, saat ini bisnis minuman kopi sudah sangat menjamur. Sekarang tidak cuma sekedar jualan kopi saja, tapi sudah jadi gaya hidup.

“Jadi, orang-orang sudah nongkrong, apalagi setelah COVID, sudah berubah banget. coffee shop itu buat kerja malahan, work from kafe istilahnya,” kata dia.

Oleh sebab itu, Coffee Toffee memberikan fasilitas kepada orang-orang yang bekerja di kafenya mulai dari colokan Listrik hingga wifi agar bisa nyaman bekerja.

Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.

WhatsApp Chat Icon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *