Ketua AFI, Anang Sukandar menyatakan saat ini Indonesia lebih banyak dikuasai waralaba asing. Sementara waralaba Indonesia hanya berjumlah ratusan.
Data pada akhir 2022, terdapat sekitar 700 merek waralaba asing yang beroperasi di tanah air. Ini mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Walau terdapat lebih dari 2.000 atau bahkan 2.500 entitas yang tergolong dalam kategori Business Opportunity (BO) lokal, pertumbuhannya masih stagnan.
“Memang pasar Indonesia dikuasai oleh waralaba asing, data yang saya punya, yang saya kutip dari tahun ke tahun. Yang banyak kita lihat sampai 2000 lebih atau 2.500 lebih itu yang saya sebut sebagai BO lokal atau bisnis opportunity,” kata Anang dalam acara The 22nd International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2024, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Anang minta pelaku bisnis franchise di Indonesia perlu memfokuskan diri pada dua aspek utama, yaitu kewirausahaan (entrepreneurship) dan pengelolaan franchise yang baik (franchising).
“Kalau dikatakan seharusnya bagaimana, dalam menjalankan franchise itu harus bener-bener yang pertama entrepreneurship dan yang kedua adalah franchising,” jelas Anang.
Karena itu dirinya berharap dengan peningkatan kualitas dan strategi yang lebih baik, franchise lokal dapat meningkatkan daya saing dan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar di masa depan.
Tulang punggung

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Bahkan bisa menyerap 97 persen lapangan pekerjaan.
Model UMKM yang sekarang tengah berkembang adalah franchise. Pasalnya bisnis ini tidak perlu menyusahkan para pelaku usaha.
Bisnis franchise disebut menjadi pendorong mimpi Indonesia Emas 2024. Hal ini karena pertumbuhan bisnis franchise yang semakin berkembang.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (kemendag) Isy Karim mengapresiasi penuh pameran nasional Info Franchise and Business Concept (IFBC) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang.
Pasalnya dia melihat pameran itu bisa sekaligus belajar untuk menjadi wirausahawan dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045. Setidaknya, ada 195 brand UMKM sekaliber nasional yang ikut serta dalam pameran tersebut.
“Ini titik awal belajar jenis franchise. Dengan pameran ini, akan tumbuh wirausaha baru dalam rangka Indonesia Emas 2045,” ujarnya, Sabtu (24/2/2024).
Dia mengatakan saat ini bisnis franchise di Indonesia tengah bermunculan. Untuk itu, pihaknya mendukung berbagai kebijakan terkait bisnis franchise tersebut agar lebih sehat dan tumbuh.
“Berbagai kebijakan untuk mendukung itu diantaranya revisi aturan pemerintah PP 42 Tahun 2007 tentang waralaba. Di mana perubahan aturan waralaba bisnis franchise agar lebih sehat dalam bertumbuh. Kita melihat franchise dalam negeri bermunculan, kita semangat dukung ini. Perhatian pemerintah dukung usaha waralaba lebih maju lagi,” jelasnya.
Tak Kalah Saing

Humas Neo Expo Promosindo, Fredy Ferdianto berharap adanya pameran IFBC 2024 menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan lokal untuk memanfaatkan pasar dalam negeri, agar tidak kalah saing dengan perusahaan luar negeri.
“Dari segi makanan saja sudah bermacam-macam dari tiap daerah, artinya usaha-usaha lokal akan kita dorong dan kembangkan, karena Indonesia berpeluang besar di dalam UMKM,” kata Fredy.
Selain di Tangerang, IFBC 2024 juga akan dilaksanakan di tiga kota besar lainnya, seperti di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.
