McDonald’s menjadi salah satu perusahaan franchise asal Amerika Serikat yang sangat terkenal di Indonesia.
Perusahaan berlogo huruf “M” berwarna kuning ini menjual beberapa menu makanan cepat saji seperti ayam goreng tepung, burger, kentang goreng hingga es krim.
Namun, banyak yang salah mengira kalau brand ini mencari keuntungan dari menjual persediaan bahan baku ke franchisee atau pemegang waralaba atau meminta royalty besar.
Bukan bisnis bahan baku makanan
Alih-alih menjual bahan baku, McDonald’s justru mencari keuntungannya lewat bisnis properti. Mereka sengaja membeli properti dan menyewakannya ke para pemegang waralaba.
Perusahaan ini menghasilkan uang di bisnis properti dengan dua cara. Pertama, anak perusahaan akan membeli dan menjual properti. Kedua, mereka menyewakan properti yang dibeli ke pemegang waralaba.
Mantan CFO McDonald’s Harry J. Sonneborn sempat mengatakan di Wall Street Survivor kalau McDonald’s sengaja menjual makanan cepat saji agar para pemilik waralaba bisa membayar sewa.
“Satu-satunya alasan kami menjual hamburger seharga lima belas sen adalah karena hamburger ini merupakan penghasil pendapatan terbesar, yang dari situ para penyewa bisa membayar sewa,” katanya seperti dilansir Detik.com.
Hingga saat ini McDonald’s sudah tersebar di lebih dari 100 negara. Dari total lebih dari 36.000 cabang, 15 persennya dimiliki langsung oleh perusahaan. Sementara sisanya dikelola pemegang waralaba.
Sejarah McDonald’s
Perusahaan ini didirikan oleh dua orang saudara asal Irlandia bernama Richard dan Maurice. Saat itu mereka memutuskan membuka kedai hot dog di tahun 1937 di Pasadena, california, Amerika Serikat.
Titik awal kesuksesan Richard dan Maurice dimulai tahun 1953 saat mereka menggunakan metode perakitan dalam membuat burger. Saat itu mereka mulai mewaralabakan sistemnya, namun tidak dengan suasana dan mereknya.
Kesuksesan Dua bersaudara itu kemudian dilihat oleh Ray Kroc, pengusaha penjual mesin milkshake. Ia kemudian menjadi mitra McDonald’s sebagai agen waralaba.
Sayangnya, 6 tahun berjalan Ray kroc merasa ambisinya tidak sejalan dengan Richard dan Maurice. Ia kemudian membeli perusahaan itu dan menjadi pemilik McDonald’s Corporation pada tahun 1961.
Jika kamu ingin bertanya perihal franchise atau kemitraan, bisa menghubungi nomor WhatsApp di bawah ini.